Perjalanan adalah kegiatan bepergian meninggalkan tempat kediaman untuk mengunjungi obyek wisata dan atau bukan obyek wisata dengan menginap di akomodasi komersial, dan atau lebih besar atau sama dengan 24 jam, dan atau jarak perjalanannya lebih besar atau sama dengan 100 km dengan atau tanpa menggunakan alat angkutan, secara perorangan (sendiri) ataupun berkelompok (rombongan). (glosarium)
Ditanggal 10-11 Maret kemarin, aku telah melakukan sebuah perjalanan. Perjalanan rohani yang sekaligus membuatku berdialog dengan diri sendiri. Mungkin sudah terlalu lama aku tidak mendengarkan aku. Aku terlalu sibuk dengan urusan dan alasan sehingga menghindari aku. Sampai pada akhirnya, aku jatuh pada titik merindukan aku sampai serindu - rindunya. Dan, rindu itu perlu temu, perlu bincang antara aku dan aku.
Hetdahhh, prolognya kepanjangan skip aja yak buat yang males baca, wkwkwk. Tapi, cerita dibawah jangan di skip yaaa. Jadi mari kita mulai kisahnya. Ehmmm,,,,,
Siapa sih yang ga kenal Surabaya, ibukota provinsi Jawa Timur dan kota terbesar di Jawa Timur. Mungkin buat orang luar daerah wajar sih hanya tau melalui internet atau pelajaran - pelajaran di sekolah. Sebagai salah satu penduduk Jawa Timur kok kurang afdol gitu ya belum tau dan jalan - jalan di Surabaya. Rasanya bagaikan sayur tanpa garam, hambar. Akusih bukannya ga pernah hanya saja kalau ke Surabaya cuman lewat doang, kan gaenak menikmati suasana Surabaya dari balik kaca mobil. Akhirnya dihari libur yang mepet, ku agendakan semi solo treveling ke Surabaya.
Aku berangkat ke Surabaya dari stasiun Malang Kota. Tapi, pesan tiket di stasiun Sumberpucung karena ketika sabtu - minggu selalu terjadi pelonjakan penumpang, jadi kalau gak buru - buru pesan bisa ga dapet tempat duduk dan parahnya ga dapet tiket kereta. Malang - Surabaya ga deket ko, sekitar 3 jam kalau berdiri terus kan lumayan capek, hehe. Sekedar info buat yang belum pernah naik kereta nih, kalau mau memesan tiket bisa dilakukan H-7 sebelum keberangkatan (K.A lokal ni) dan jangan lupa mengisi formulir pemesanan disertai info kartu identitas juga. Bisa berupa KTP, SIM atau KK. Untuk anak kecil bisa pakai KK untuk pemesanan. Kalau gamau pesan, ada tiket go show yang bisa dibeli 2 jam sebelum keberangkatan tanpa isi formulir dan tanpa isi kartu identitas. Tapi kita gatau ketersediaan kursi di kereta. Itusih salah satu kekurangan beli tiket go show.
Sambil menunggu hari sabtu aku browsing dulu tempat - tempat yang mau aku datengi di Surabaya serta mempelajari rutenya. Aku ga terlalu bisa baca peta soalnya hehe. Setelah buka berbagai situs web, tanya sana sini akhirnya tersusun sudah rute lokasi wisata yang akan dikunjungi. Di hari pertama ada tiga tempat yang ingin aku datengi. Pertama Monumen dan Museum Pahlawan Nasional, kemudian ke masjid Cheng Ho sekalian solat zuhur lalu ke Kenjeran Park sambil menikmati lontong balap. Di hari kedua aku mau ke hutan bambu dan hutan mangrove. Dua destinasi aja sih, soalnya diburu waktu naik kereta lagi, lagian liburan ga boleh terlalu capek. Nanti ga akan maksimal menyambut rutinitas di hari senin.
Akhirnya, hari yang di tunggu sudah tiba. Hari sabtu dengan kereta penatara jam 07.07 pagi siap meluncur ke Surabaya. Persiapan udah dilakukan dari subuh, mulai dari mandi, sarapan dan lain sebagainya. Do'anya jangan lupa ya supaya perjalanan lancar.
Kita harus ingat quotes lama manusia merencanakan, Tuhan menentukan. Jadi kita hanya sebatas merencanakan dan berdoa yang terbaik, sisanya adalah kehendak Tuhan. Intinya, pagi - pagi sebelum ke stasiun harus senam jantung dulu. Kenapaaaa ? karena berangkat ke stasiunnya kan dianter temenku dan waktu kita yang cukup mepet dengan kondisi jalan Malang yang seperti itu. Tapi gapapa, aku berusaha santai, ingat Tuhan menentukan. Syukurnya, sampai stasiun itu pukul 07.04 jadi masih ada waktu lah ya buat boarding pass meskipun dengan sedikit berlari kecil sampe temen yang ngaterin buru - buru aku tingga. Maaf Alfaa.
Sesudah boarding pass kita bisa menuju kereta api, untung di jalur 1 jadi gausa lewat terowongan bawah tanah. Cari tempat duduk sesuai tiket daaaaan mennggu sebentar hehe. Oke, 07.10 kereta berangkat. Surabaya, aku teko. Dan tiba - tiba teringat Alfa, segera kukirim w.a untuk berpamitan dan permintaan maaf serta ucapan terima kasih.
Perjalanan kita mulai, cukup penuh sih dalam kereta. Sesuai dugaanku wkwkwk. untung beli tiket di awal minggu. Perjalanan ini cukup lama sekitar 2 jam 40 menit. Bosenlah pasti kalo diem aja, kupasang headset dan putar lagu. Musik memang bisa menghilangkan kebosanan di kereta.Tapi, naik kereta ini fungsinya juga bukan buat perjalanan saja jadi kubuka notesku dan mulai mencari - cari imajinasi di sudut - sudut sawah, bangunan, hiruk pikuk manusia, suara suara dan apapun itu.
Tujuan pertama adalah Monumen Pahlawan Nasional, jadi kita harus turun di Stasiun Kota atau Stasiun Pasar Turi supaya lebih dekat. Dari stasiun kita cukup berjalan kaki ke sana. Stasiun ini merupakan pemberhentian terakhir kereta penataran. Gak khawatir kebablasan deh. Aku cukup suka stasiun ini selain karena luas, bangunannya juga masih mempertahankan arsitektur lama hanya ada perubaha sedikit saja (kayaknya semua stasiun kayak gini deh). Keluar dari stasiun, kita akan disambut bapak bapak becak dan mereka akan menawari harga termurah untuk ke tujuan. Kemarin sih aku ditawari 10.000 ke monumen pahlawan, tapi karena aku mau "jalan - jalan" jadi kutolak secara halus.
Keluar dari stasiun juga ada dua pintu gerbang keluar (mulai bingung deh, buka google maps tambah bingung) yang lurus tepat di jalan pintu keluar langsung berhadapan sama jalan raya dan di kiri setelah jalan keluar. Akusih ambil yang di depan mataku aja, alhasil bengong doang sebelah pager sambil liat hp. Mau ke kanan atau ke kiri. Kuhayati lagi google mapsku, masak belum - belum langsung nyasar. Dan setelah penghayatan tadi, aku harus ke arah kiri stasiun. Tandanya karena ada jembatan di kiri (di google maps ada gambar sungainya). Kumantapkan hati untuk berjalan ke arah kiri.
First impression sampai di Surabaya, Kota yang ramai, jalannya lebar banget, rapi, tua (karena banyak bangunan tua) dan panas pastinya. Menurut google maps lagi nih aku harus jalan terus dan belok sedikit ke kiri kemudian menemukan perempatan lalu belok kanan lurus lagi. Oke, aku ingat, taruh hp dalam tas dan jalan sambil menikmati suasana Surabaya.
Jalan lurus, kemudian belok kiri dan disinilah perempatan besar itu. Ada 4 mbak - mbak yang mau nyebrang kayaknya sih kesusahan karena kendaraan yang lewat. Aku memutuskan untuk ambil jalan sebelum belokan dan nyebrang dari situ untuk memudahkan. Lalu tinggal lurus aja. 4 orang tadi masih menyebrang lurus, sedangkan aku belok kanan. Hmmm, waktu jalan aku baru sadar kalo trotoar Surabaya itu keren. Tapi entah kenapa aku sedikit ada keraguan ya. Kubuka lagi google maps dan ternyata aku salah belok wkwkwk. Sempat mau menyerah dan panggil ojol, tapi masak gini aja nyerah. Kuhayati lagi google mapsnya. Jadi seharusnya di perempatan tadi aku lurus bukan belok. Balik lagi deh.
Surabaya mulai terasa panas huhuhu. Ujung tugu pahlawan mulai keliatan berarti tujuan pertama sudah hampir sampai. Dannn jeng - jeng, Monumen Pahlawan di sebelah mata, tinggal cari pintu masuknya. Di trotoar sekitar Monumen Pahlawan ada kursi - kursi buat duduk, mau duduk tapi nanti dulu ajadeh. Di salah satu kursi, ada mbak - mbak yang tadi jalan di depanku, ketika melewati mereka ada yang berbicara "Loh, iku lek kseng mau se" (Loh, itu kan yang tadi). Aku dalam hati "iya mba iya, aku yang salah jalan di belakang mba tadi".
Perempatan besar lagi, tapi kalo yang ini sudah tau harus kemana, kan tugunya di sebelah mata, tinggal belok kiri sudah sampai di Tugu Pahlawan Nasional. Karena jalan kaki aku ga tau tempat parkirnya. Tapi sepertinya sih disebelah kiri gedung. Untuk tarif parkir kendaraan aku juga ga tau. Di sepanjang pagar depan yang menutupi tugu, kita akan disambut pahatan - pahatan yang menceritakan tentang perjuang arek - arek Suroboyo melawan penjajah. Di bagian depan ada patung Soekarno - Hatta yang berdiri kokoh. Di sebrang luarnya ada tugu berwarna merah api, aku lupa namanya apa.
Masuk ke dalam ada tugu yang tinggi menjulang di seberang lapangan, area ini berbentuk persegi panjang (miniaturnya ada di museum). Area ini dikitari oleh taman. Di taman ini ada patung pahlawan dan gubernur surabaya serta ada kendaraan yang dipakai bung tomo. Taman ini cukup menyejukkan karena banyak pohon - pohon, jadi lebih asik buat duduk - duduk setelah berjalan. Tempatnya juga bersih.
Setelah cukup istirahat, saatnya ke museum sebelum di tutup. Cukup dengan membayar 5000 rupiah kita bisa menikmati museum. Museum ini terdiri dari dua lantai dan dibagi menjadi 12 zona. Lantai pertama lokasinya ada dibawah. Bentuk museum ini juga unik banget, tingkatnya itu ke bawah. Jadi untuk ke lantai satunya kita akan menuruni tangga. Tangganya juga keren menurutku. Tangga tanpa tangga (nahlo). Di jalan masuk juga ada ukiran besar kondisi perjuangan zaman dulu. Merinding banget liatnya. Untuk kemerdekaan yang kita rasakan sekarang banyak hal yang harus dikorbankan. Di langit - langitnya juga ada piramida terbalik yang ada foto sejarah disetiap sisinya.
Di sini adalah zona 1, ada kids corner dan ada lorong yang ditempeli foto disepanjang sisinya. Berjalan terus kita ada di ruang luar yang cukup luas, disebelah kanan menempel di dinding terdapat plakat nama tokoh pahlawan nasional. Kalau lorong depan adalah arah jalan keluar, disisi kiri adalah jalan masuk museum. Dipertengahan ada miniatur denah lokasi museum.
Terpisah dari jalan tadi yang dihubugkan oleh zona 1 adalah bangunan utama museum. Di museum ini kita akan disambut oleh patung hitam yaitu patung gugur bunga. Di sisi kiri museum ini ada tourish guidenya. Wakti aku ke sini suasananya sedang ramai. Banyak anak seusia SMA sepertinya sedang mengerjakan tugas sejarah dengan membuat video. Selain itu juga banyak pengunjung umum.
Di lantai 1 ini mengkisahkan Surabaya di masa proklamasi dan pasca proklamasi. Ada pakaian tentara pada masa itu yang dipamerkan di sini. Selain itu ada radio yang bila ditekan tombolnya akan memperdengarkan pidato bung tomo untuk membakar semangat arek - arek Suroboyo pada masa itu. Di lantai ini juga ada pintu ajaib, bukan pintu Doraemon ya. Pintu ajaib disini adalah pintu menuju ruangan diorama statis.
Pemutaran diorama statis ini hanya dilakukan di jam jam tertentu. Karena aku datengnya di hari sabtu dan ga tau apa akan diputar atau ngga. Mending tanya ke tourish information-nya. Kata mbaknya yang ada di sana, diorama statis bisa diputar minimal kalau ada 20 orang. Nah karena aku dateng sendirian jadi mbaknya bilang nanti kalau sudah ada 20 orang akan diputarkan. Okelaah, gini amat ya nasib solo traveler. Tapi masih banyak kok tempat lain yang bisa diexplore.
Saatnya ke lantai dua.
Di lantai dua banyak dipamerkan senjata yang digunakan saat masa peperangan. Tidak hanya itu perlengkapan medis dan diorama dinamis masa penjajahan. Waktu lagi asyik-asyiknya menikmati diorami dinamis, dari belakang pundakku ditepuk oleh seseorang dan waktu kutoleh ternyata mbak guide tour tadi. "Mba, daritadi saya cari-cari" kata mbaknya ke aku. "Ada apa mbak ?" (Jeng jeng, nahlo da pa ne). "Itu mbak mau ngasih tau kalau diorama statisnya baru saja diputar. Mbak bisa langsung ke lantai 1" kata mbaknya. Duuuh terharu gakseeh, mbaknya rela muter-muter nyari aku. Langsungdeh aku ke lantai 1 dan tak lupa bilang terimakasih ke mbaknya.
Uhuuu, kalau dari suaranya emang udah diputer. Lewat pintu mana (pintunya ada dua). Oke pake perasaan aja aku buka pintu yang tadi aku liat pertama. Daaan, keren banget. Mirip mini bioskop gitu, ada lcdnya juga dan miniatur kota Surabaya. Jadi ada bayangan tank, pesawat, kapal kereen pokoknya. Sayangnya aku nikmatin sambil berdiri, karena dateng terakhir dan gamau ganggu orang. Tapi gapapalah, ga sia sia ke sini. Setelah sepuluh menitan, pertunjukan ini berakhir.
Waktu keluar aku bilang makasih lagi ke mbaknya. Bener - bener ga nyangka gitu bisa sebaik itu. Akhirnya kita berbincang-bincang sedikit, tak lupa di momen ini minta tolong fotoin ke mbaknya, hehehe. Karena belum selesai menikmati lantai 2, jadi balik lagi ke atas.
Saat mengamati senjata, tiba - tiba ada 2 orang menghampiri dan bertanya "Mbak boleh minta foto ?" Kata salah satu orang itu. Karena sedikit terkejut aku kira orangnya minta tolong motoin dia, aku jawab iya eh ternyata minta foto bareng. Dengan sedikit heran aku berfoto sama orangnya. Dan temen satunya pun ikutan. Setelah mereka mengucapkan terimakasih dan aku bilang sama sama, aku langsung turun. Ngapain gitu, dikira turis nyasar mungkin, wkwkwk.
Waktu sudah semakin siang, aku keluar saja dari museum. Sambil berjalan keluar, tiba - tiba aku berfikir bagaimana enaknya zaman kita sekarang. Kita bisa hidup tenang tanpa khawatir musuh menyerang. Tanah ini merdeka diiringi banjir darah, keringat dan air mata. Merdeka ini juga tidak diperoleh dengan waktu yang singkat. Terlalu banyak pengorbanan untuk kemerdekaan yang kita rasakan. Sementara kita, masih terlalu sering merajuk dan mengutuk. Kalau dulu perjuangan dengan mengangkat senjata, sekarang perjuangan dengan mengangkat pena. Duhh jadi melankolis giniii.
Pas dipintu keluar, jesss langsung terpapar matahari Surabaya di jam 12 siang. Gilaaaaa panas bettt. Gerah banget. Meleleh adeek. Yah, seperti ini sensasinya Surabaya 😂. Duduk dulu, minum dulu, nikmatin gerah dan panasnya Surabaya sebelum melanjutkan perjalanan selanjutnya.
Cek Google maps dulu, liat rute jalan ke Pasar Turi. Salah satu pasar yang besar di Surabaya. Kalau dari Google maps sih ga jauh dari sekitar sini. Oke sepertinya aku sudah dapat jalannya. Letss goooo....
Mau tau kan gimana serunya keliling Pasar Turi dan muter-muterin ojol di Surabaya. Tungguin next post yaaaa.
|
Keterangan relief |
|
Relief di dinding depan |
|
Monumen Tugu, maap ye case ngelupas di pojokan |
|
Tamannya asik buat ngadem |
|
Ini mobil yang dipake Bung Tomo |
|
Baca itu gaes prasastinya |
|
Ininih museumnya |
|
Denah museum |
|
Tiket masuknya, kalo masuk disobek, jd foto sebelum masuk |
|
Lucu ya jalan masuknya |
|
Wanita juga berjuang kok |
|
Nama nama tokoh pejuang |
|
Miniatur kompleks taman Tugu |
|
Pintu masuk Museum |
|
Baju jaman dulu |
|
Jadwal diorama elektris |
|
Jadi penyambut nih |
|
Wisata sambil edukasi |
|
Mau ditembak yang mana ? |
|
Keren deh museumnya |
|
Kumpulan foto |
|
Ini ceritanya dapur umum |
|
Diorama statis |
|
nampang dikit ya,, kalau ketemu di jalan disapa ya xD |
|
pintu keluar |
|
sampai jumpa pahlawan |
|
Bentuk museumnya anti mainstream kan ? |
|
Yang gratis yang gratis |
|
Tinggi menjulang |
|
Ini yang aku lupa tugu apa |
|
See you pak, semoga kami isa mengemban amanah |